Selasa, 28 Februari 2012

IBU

Sosok wanita yang 9 bulan mengandung kita,melahirkan kita untuk melihat dunia.Dari kita masih bayi sampai sebesar ini,ibu dengan ikhlas merawat,menjaga dan mendidik kita.kadang Kita nakal,ibu hanya menjewer dan memarahi kita.kadang juga kita sama ibu berbeda pendapat yg membuat kita marah2 sama ibu.kita sering merasa sakit hati kalo dimarahi ibu.tapi sakit hati kita tak sebanding dengan sembilan bulan mengandung kita,menjaga kita waktu masih kecil,mendidik kita,memberi kkita kasih sayang dan mengajarkan kita untuk slalu ingat sama yang maha esa.
saya pernah bertengkar sama ibu saya.tak cuma sekali saya membentaknya dan menyakiti hatinya.sampai saya tidak pulang kerumah,ibu tetap mencari saya.akhirnya saya sempat curhat sama ustad di pondok saya.dulu saya ikut Pondok di SMA ISLAM JEPARA.di SMA itu disediakan pondok pesantren.nama pondok pesantrennya adalah NURUL FATAH.
waktu itu saya galau,saya gak tau mau mengadu sama siapa untuk menemukan solusi,tapi saya sempat buka Facebook dan di Facebook saya curhat sama usatad dari pondok saya.nama pak sutadnya adalah Usatad Amirudin ahmad.biasanya para santri memanggil dengan sebutan Abah(bapak),karna kita sudah menganggap seperti bapak kita sendiri.dari kata2 Abah,saya jadi sadar akan arti kasih sayang seorang ibu.Saya sempat meneteskan air mata dan saya merasa menyesal telah menyakiti hati seorang Ibu.

Seperti inilah ceramahnya Ustad Amirudin Ahmad :

Ustad.Amirudin Ahmad


Cinta Sejati Sang Ibu

Cinta Seorang Ibu kepada Anaknya bukanlah Cinta Biasa
Kewajiban kita sebagai seorang anak terhadap orang tua kita adalah berbuat baik, taat dan menghormati. Ini sesuai dengan panggilan fitrah yang harus kita penuhi dengan sebaik-baiknya Dan yang lebih hebat lagi ialah hak ibu, sebab dialah yang paling berat menanggung penderitaan waktu mengandung, melahirkan, menyusui, dan mengasuh kita hingga saat ini.

Tak terlukiskan lagi betapa kesulitan dan kepayahan yang telah dirasakannya selama mendidik kita dan memerlihara serta mengurus segala kebutuhan kita semasa masih kecil. Demikian pula tak ternilai betapa kasih sayang ibu kita yang tulus jika kita telah dewasa.

Untuk sembilan bulan ketika Ibu kita mengandung selama tumbuh dalam perut , Gratis. Untuk semua malam ketika menemani kita, mengobati , dan mendoakan kita, Gratis. Untuk semua saat susah, dan semua air mata -yang kita adalah penyebabnya- selama ini, Gratis. Untuk semua malam yang dipenuhi rasa takut dan untuk rasa cemas di waktu yang akan datang, Gratis. Untuk mainan, makanan, baju, semuanya gratis. Kalau dijumlahkan semua, harga cinta Ibu adalah ’tidak bisa dinilai dengan apapun’
kalau kita mau sedikit bersikap bijak untuk merenung, ternyata cinta kita kepada ortu belum seberapa jika dibanding cinta ortu kepada kita. mereka tidak pernah membuat ’itungan’ sama anaknya. Subhanallah. mari kita bahagiakan mereka, kita cintai dan hormati mereka berdua. Tapi bagaimana bila mereka justru menyuruh berbuat maksiat? Jangan penuhi permintaan-nya, tapi kita tetap menghormatinya. Tugas kita adalah mengingatkan aja jika mereka berbuat salah.dan selalu mendoakan keduanya.


Allah maha pengasih dan penyayang.Allah tidak ingin melihat hambanya bersedih.maka dari itu Allah memberi petunjuk lewat ceramah dari Abah Amirudin Ahmad..



subhanallah.. ^^

2 komentar: